Berbicara mengenai UMKM, hal yang
terbesit di pikiran seketika yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Usaha
seperti ini banyak digeluti masyarakat Indonesia alasannya yaitu tak perlu
modal yang sangat besar dan usaha ini tahan banting karena dapat dimiliki
perorangan. UMKM kerap kita jumpai di lingkungan sekitar yang sering dianggap
remeh oleh beberapa orang, karena usahanya yang kecil dan dianggap ketinggalan
jaman. Meski sering dihantam dengan usaha besar, namun jangan salah! Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini banyak disorot oleh pemerintah karena
pengaruhnya yang besar bagi perekonomian Indonesia. Melihat dampaknya yang
begitu besar membangun perekonomian Indonesia, pemerintah kini menurunkan pajak
bagi pelaku UMKM. Dilansir dari finance.detik.com,
pemerintah telah menurunkan tarif pajak (PPh) bagi pelaku UMKM yang awalnya
sebesar 1% menjadi sebesar 0,5%, tujuannya agar UMKM semakin tumbuh menjamur. Peraturan
tersebut sudah berlaku sejak pertengahan tahun 2018.
Kecil-kecil cabe rawit, memang
pantas disematkan kepada UMKM, karena nyatanya benar, menurut Kementerian Koperasi
dan UKM Republik Indonesia, UMKM memiliki pangsa yang besar jika dibandingkan
dengan usaha besar yakni sebanyak 99,99% dari total pelaku usaha, sisanya 0,01%
adalah usaha besar. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa UMKM mampu
menyerap 97% tenaga kerja nasional, sedangkan usaha besar hanya mampu menyerap
3% tenaga kerja. Melihat data tersebut, sudah jelas bahwa UMKM di Indonesia
sangat unggul jika dibandingkan usaha besar. Wujud UMKM yang biasa kita temui
di lingkungan sekitar salah satunya warung kelontong. Ya, warung kecil yang
menjual beraneka ragam kebutuhan sehari-hari ini sangat mudah dijangkau
masyarakat karena letaknya yang berada di lingkungan pemukiman warga.
3 Alasan Mendasar UMKM Kalah Saing di Pasaran
1. Kurangnya modal
Penyakit yang sering
menjangkit pelaku UMKM tak lain tentunya kurangnya modal untuk membuka usaha. Tak
jarang pelaku usaha yang memiliki segudang inovasi mengenai bisnisnya, harus
terputus harapannya begitu saja karena tak ada modal untuk merealisasikan ide
bisnisnya. Cukup konyol memang jika sudah membayangkan mimpi-mimpi usaha yang
cemerlang namun tak bisa merealisasikannya. Tak jarang pula pelaku UMKM mencari
jalan lain guna mendapatkan modal untuk usahanya, yakni dengan melakukan
peminjaman di bank. Namun tak sedikit yang gagal mendapatkan modal tersebut
karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
2. Manajemen yang bobrok
Suatu usaha dapat
dikatakan sukses dilihat dari sistem manajemennya. Semakin baik manajemen
usahanya, maka semakin bagus pula usaha yang dijalankan ke depannya. Sayangnya,
banyak pelaku UMKM yang menyepelekan hal ini, sistem manajemen yang tidak
diperhatikan menjadikan umur usaha begitu pendek. Membentuk sistem manajemen
yang baik sepertinya dirasa membuang waktu bagi para pelaku UMKM. Umumnya manajemen
pada suatu usaha terbagi menjadi beberapa bagian yaitu produksi, keuangan, pemasaran, operasional, dan SDM. Nyatanya
banyak pelaku UMKM yang tak menggubris hal tersebut, prinsip usaha mereka hanya
sekedar asal jalan saja. Tentu ini sangat menyesatkan.
3. Tidak ada pembukuan (laporan keuangan)
Masalah klasik yang sering
terjadi di UMKM yaitu tidak adanya pembukuan yang sistematis dari usahanya.
Permasalahan ini benar-benar krusial bagi kelanjutan usaha yang dirintis para
pelaku UMKM. Jelas saja, laporan keuangan yang sistematis menjadi tolak ukur
sehat atau tidaknya usaha tersebut. Kalaupun ada pembukuan, tak jarang pelaku
UMKM lebih memilih membuat pembukuan
manual, padahal pembukuan yang seperti itu sangat rawan terjadinya
kesalahan maka sebaiknya pembukuan dilakukan secara digital untuk mendapatkan
hasil yang akurat. Tak salah jika banyak UMKM yang gulung tikar, ya tentu salah
satunya karena masalah ini. Pembukuan keuangan ini sangat penting bagi UMKM,
poin ini adalah poin paling mendasar di antara poin lainnya. Pembukuan yang
jelas dan sistematis akan mendukung adanya modal untuk usaha tersebut, karena
salah satu persyaratan mendapatkan modal usaha yaitu adanya pembukuan. Pun
begitu, tak adanya pembukuan keuangan menjadikan manajemen usaha tersebut bobrok.
Jadi, kesimpulan alasan mendasar hancurnya UMKM di pasaran yaitu karena tidak
ada pembukuan yang jelas. Bagaimana, jelas kan?
Oke untuk membuktikan kebenaran perspektif bahwa masalah
yang klasik di UMKM yaitu tak adanya pembukuan, saya melakukan sebuah survei
pada salah satu UMKM yang berada di dekat indekos saya.
Warung Kelontong tanpa
Pencatatan, kemungkinan juga Tak ada Pembukuan
Salah satu warung kelontong yang kerap saya datangi untuk
membeli berbagai kebutuhan sehari-hari ini nyatanya tidak menggunakan peralatan
komputer atau bantuan teknologi digital lainnya. Hanya terdapat kalkulator yang
digunakan untuk menghitung pembelian dari konsumen, bahkan tak ada pencatatan
mengenai barang yang dibeli konsumen. Sama sekali tidak ada. Oke sampai sini
dapat dibayangkan bagaimana pelaku UMKM tersebut mampu mengetahui stok barang,
laba, rugi dari dagangannya? Itu hanya beberapa aspek kecil, bagaimana dengan
perhitungan keuangannya per minggu, per
bulan, atau bahkan per tahunnya? Tanda tanya besar muncul pada pengelolaan
keuangannya. Inilah salah satu alasan dari banyaknya UMKM yang kalah saing
karena sistem internal yang seperti ini diremehkan. Yuk kita lihat bagaimana
sistem pembelian hingga transaksi di warung ini.
Pembelian dan transaksi pada warung ini benar-benar
berjalan seadanya. Tampaknya konsep bisnis yang dianut pemilik warung ini alakadarnya,
selama ada uang, maka bisnis akan terus berjalan. Sayangnya itu akan menjadi
boomerang bagi pemilik toko sendiri. Bagaimana tidak? Bahkan pembelian oleh
konsumen pun tak dilengkapi dengan struk,
hal itu memberi gambaran bagaimana pengelolaan keuangan dari warung ini. Sekali lagi, pembukuan yang sistematis sangat
diperlukan demi mulusnya perjalanan suatu usaha.
Manfaat Pembukuan
bagi UMKM
Guna lebih meyakinkan pentingnya pembukuan bagi UMKM, mari
simak beberapa manfaat melakukan pembukuan mengenai keuangan suatu bisnis yang
mencakup:
1. Mengetahui kondisi keuangan
Pembukuan tentu saja
sangat berpengaruh bagi pemilik usaha dalam melihat kondisi usaha yang
digelutinya. Kondisi usaha tersebut dapat dilihat dari segi keuangan, di mana
pengeluaran hingga pendapatan dapat terkontrol dengan baik, dengan begitu
kerugian dapat diminimalisir.
2. Memudahkan perencanaan
Adanya pembukuan yang
mencakup segala hal mulai dari pengeluaran, stok barang, hingga laba, dan rugi
akan memudahkan pemilik usaha melakukan perencanaan pada bisnisnya. Misalkan
jika pembukuan tersebut merekap ketersediaan barang dagangan, maka pemilik
tokoh dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk menambah stok barang
tersebut tentu saja sesuai dengan kondisi keuangan yang ada.
3. Memudahkan pinjaman modal
Nah, untuk satu
ini memang benar-benar dapat dirasakan kemudahannya bagi pemilik usaha jika
telah memiliki pembukuan yang sistematis. Peminjaman modal untuk usaha akan
lancar, bisa didapatkan dengan mudah.
Senada dengan hal tersebut, penelitian dari Hapsari dkk (2017), menyatakan bahwa pembukuan
punya peranan penting bagi pemilik usaha, yakni dalam mengambilan keputusan
pada usahanya yang mencakup penetapan harga, maupun pengembangan pasar dan
lainnya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kini hampir semua
elemen berhasil didigitalisasikan. Begitu pula dengan sistem pembukuan yang
kini dapat dilakukan secara digital. Pembukuan
digital ini akan sangat memudahkan penggunanya, dan yang pasti akan lebih
aman serta akurat.
Lantas, apa Alasan para Pelaku
UMKM Tidak melakukan Pembukuan secara Digital?
1. Pelaku UMKM gagap teknologi
Kurangnya kapasitas
pengetahuan mengenai pengelolaan uang berbasis teknologi pada pelaku UMKM,
memberikan dampak yang nyata yaitu pembukuan yang masih dilakukan secara
manual. Jika ditelisik lebih jauh, pembukuan manual tidak dapat diyakini 100%
ketepatannya. Mengapa demikian? Tentu saja banyak hal yang kemungkinan terjadi
pada pembukuan secara manual, yakni adanya data keuangan yang terlewatkan
ataupun hilang sehingga menjadikan pembukuan selanjutnya terbengkalai.
Pembukuan digital akan dirasa sulit bagi mereka, padahal itu sangat
menguntungkan juga dari segi penyimpanan yang secara digital tak memerlukan kertas (borderless).
2. Pelaku UMKM merasa puas dengan prinsip bisnis alakadarnya
Hanya sekedar ada
perputaran uang di dalam bisnisnya, menjadikan pelaku UMKM merasa puas dengan
usaha yang digeluti. Selama ada uang, bisnis dipastikan akan terus berjalan.
Pemikiran yang seperti itu sangat menyesatkan, karena tak memperhitungkan besar
laba ataupun ruginya dan pelaku UMKM tak ingin meng-upgrade bisnisnya
naik kelas.
3. Software pembukuan dirasa sangat mahal
Beginilah adanya,
pelaku UMKM seringkali menilai bahwa software
akuntansi pembukuan sangat mahal, padahal mereka tidak mencari tahu mengenai
harga yang sebenarnya. Hanya dalam pikirannya saja berkata demikian.
Semua perkara itu akan teratasi dengan adanya Accurate Digital Partner (ADP)!
Ya, bukan kaleng-kaleng! Accurate Digital Partner (ADP)
merupakan reseller resmi penjual software akuntansi Accurate.
Keunggulan bergabung dengan ADP yaitu pertama,
mampu mendapat penghasilan melalui penjualan software Accurate. Wow, penghasilan?? Ya, penghasilan sebesar Rp.
400.000 didapatkan dari setiap penjualan 1 aplikasi Accurate dan gak perlu modal. Jangan khawatir, materi penjualan sudah disiapkan, lebih dari 200 desain banner promotion disediakan, kamu cuma butuh smartphone, dan posting di media sosial atau web kamu, #PostingDapatDuit.
Lalu bagaimana
sistemnya? Yuk pelajari lebih lanjut!
Kedua yaitu para
ADP bisa menikmati deretan fasilitas pembukuan yang lengkap pada menu Agent
Tools di software Accurate. Bagi kamu
yang juga termasuk pebisnis, bisa merasakan kenyamanan melakukan pembukuan rapi
menggunakan software Accurate. Ya,
sekalian hitung-hitung membantu para pelaku UMKM menemukan solusi pembukuan
rapi pada bisnisnya dengan memberikan testimoni terlebih dahulu.
ADP Mitra UMKM,
Solusi untuk Pembukuan Rapi
Accurate Digital Partner menawarkan aplikasi akuntansi
Accurate sebagai pengelolaan keuangan bagi UMKM guna mendapatkan pembukuan yang
rapi. Tak hanya itu, dengan menggunakan aplikasi Accurate yang dikembangkan
oleh CPSSoft ini, pelaku UMKM dapat melakukan kontrol keuangan hingga gudang di
mana pun dan kapan pun, tak terbatas waktu dan tempat. Sudah lebih dari 5000 orang
bergabung menjadi ADP, membantu UMKM menaikkan
level bisnisnya menggunakan aplikasi Accurate.
Nah, Kenapa harus
Accurate?
1. Terpercaya dan terakurat
Dibuktikan dari
pencapaiannya sebagai TOP BRAND sejak tahun 2016 hingga sekarang, tahun 2020. Accurate
telah membantu ribuan UMKM dan bisnis besar naik kelas melalui pembukuan yang
rapi. Terbukti lebih dari 30.000 pebisnis menggunakan Accurate Online.
2. Praktis dan mudah digunakan
Kelebihan utama
Accurate yaitu penggunaannya yang mudah dengan adanya panduan serta fleksibel
untuk diakses di mana saja dan kapan saja. Pelaku UMKM dapat melakukan kontrol
terhadap keuangannya kapan pun jika dibutuhkan. Selain itu, kemudahan juga
ditawarkan dengan adanya free trial
selama 30 hari, bisa dimulai dan dihentikan kapan pun.
3. Fitur lengkap
Accurate terkenal dengan lengkapnya fitur yang
dimiliki. Mulai dari pengelolaan uang berupa penghasilan, pengeluaran, laba, rugi, atau jurnal keuangan, pencetakan
bukti transaksi, rekonsiliasi bank, hingga adanya fitur faktur guna
melakukan pembayaran pajak sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia. Tak
perlu diragukan lagi kelengkapannya!
4. Terdapat beberapa versi penggunaan
Aplikasi Accurate
memiliki versi Accurate Online dan Accurate Lite. Keduanya tak jauh berbeda,
sama-sama memberi keleluasaan bagi pengguna untuk dapat diakses secara online
maupun di dalam smartphone (lite)
dengan cara mengunduhnya melalui Google Playstore.
Sebuah penelitian mengenai penggunaan Accurate untuk
pembukuan yang dilakukan oleh Khotmi & Rusli (2017) , telah dibuktikan bahwa penggunaan Accurate benar-benar
membantu operasional perusahaan PT. Tri Utami Jaya dalam segi penjualan dan
pembelian yakni sistem dapat membuat pesanan penjualan dan faktur penjualan
hingga pencetakan laporan yang akurat dan cepat. Jadi apa lagi yang perlu diragukan
dari software Accurate? Sempurna!
Dambaan para pelaku UMKM sebagai langkah tepat guna bisnis #NaikKelas. Yuk
bergabung menjadi ADP, nikmati pembukuan yang rapi dan rekomendasikan kepada
pelaku UMKM!
Cara Gabung Accurate Digital
Partner (ADP), Gratis Loh!
1.
Langkah awal yakni kunjungi link
Accurate Digital Partner
2.
Pilih regional Accurate yang dekat dengan daerah
asalmu
3.
Klik Daftar
4. Ikuti rangkaian pendaftarannya, dan mulailah
berbisnis dengan menjual aplikasi Accurate kepada UMKM!
Tutorial daftar
menjadi ADP dapat kamu ikuti di Cara Daftar ADP atau lihat video di bawah ini!
Saya Sudah
Bergabung!
Cerita sedikit ya,
janji deh ini penutupnya hehe.. Jujur, saya baru mengerti adanya aplikasi
secanggih ini. Cukup menyesal karena tidak mengetahuinya dari dulu. Berhubung
saya juga berbisnis dalam bidang jasa percetakan dan dekorasi, saya rasa
aplikasi ini harus saya coba. Melihat banyaknya fitur yang memanjakan ini
menjadikan saya penasaran untuk mencoba, dan ternyata aplikasi ini benar-benar
mudah! Penggunaannya sangat mudah dimengerti bagi pebisnis yang baru mengenal
aplikasi tersebut seperti saya ini, dan saya sangat merekomendasikan aplikasi
ini untuk dipakai dalam pengelolaan keuangan. Cocok untuk bisnis apa saja! Maka
dari itu, saya bergabung dengan ADP, ingin membantu UMKM lainnya melalui
aplikasi ini! Eits, dan tentu saya juga ingin dapat fee dari penjualan aplikasi ini, gak ada yang rugi gabung dengan ADP.
Masih ragu? Yuk dengar cerita mereka
Nah, bagaimana? Tertarik bergabung dengan ADP? Jangan
ditunda lagi, segera upgrade diri
kamu, miliki penghasilan sejak dini, dan bantu
UMKM Indonesia memiliki pembukuan yang rapi, dijamin bisnis jadi NAIK
KELAS! Software Accurate pilihan tepat pelaku UMKM. Info lebih lanjut kunjungi Informasi ADP , Good Luck! Coba tonton video yang saya buat di bawah ini.
Referensi:
Kusuma, Hendra. 2018. Diluncurkan
Jokowi, Pajak UMKM 0,5% Berlaku Sejak 1 Juli 2018. Diakses dari: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4078243/diluncurkan-jokowi-pajak-umkm-05-berlaku-1-juli-2018
Khotmi, H. & R. Amrul. 2017. Perepana Aplikasi Accurate
dalam Penyusunan Laporan Keuangan (Studi pada UKM Tri Utami Jaya Mataram). Jurnal Valid, 14 (1), 61-70.
Hapsari, D.P dkk. 2017. Model Pembukuan Sederhana bagi
Usaha Mikro di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Jurnal Akuntansi, 4(2)
Website https://accurate.id/
Website https://accurate.partners/
Informasi gambar:
Sumber gambar: pribadi, serta website dan instagram milik Accurate & ADP
ig Accurate: https://www.instagram.com/accurate.id/
ig ADP: https://www.instagram.com/accurate.partner/
Info grafis: Penulis
Informasi gambar:
Sumber gambar: pribadi, serta website dan instagram milik Accurate & ADP
ig Accurate: https://www.instagram.com/accurate.id/
ig ADP: https://www.instagram.com/accurate.partner/
Info grafis: Penulis
Oo baru tau ada aplikasi gt, makasi ya..
ReplyDeleteIya kak, silahkan dicoba :)
DeleteSistemnya kagak gimana ya...
ReplyDeleteHai kak, sistem bekerja sebagai ADP hanya membutuhkan gadget dan media sosial untuk mempromosikan aplikasi Accurate. Bahan postingan sudah disediakan, tinggal posting, dan dapatkan fee setiap penjualannya!! Semangat kak!
DeleteWahhh baru tau ada aplikasi gini. Bisa banget bantu ekonomu kecil dalam merapikan pembukuannya. Sepertinya cukup mudah dipahami cara pakainya. Terima kasih infonya yg lengkap. Sangat membantu
ReplyDeleteSama-sama kak, aplikasinya sangat lengkap memang, pembukuan bisnis jadi rapi dan membantu bisnis naik kelas hehehe
Delete