Edisi KPL- MENJAJAL JADI GURU PROFESIONAL SAAT KULIAH (Part-3)

Tips Melaksanakan KPL Part-3 (Cara mengajar dan mendidik)


         Hai sobat, mengajar memang salah satu tugas guru, namun jangan lupa untuk mendidik. Bagi kamu yang sedang atau akan menjalani KPL ataupun belajar menjadi guru, perlu memperhatikan beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru. Guru harus bisa mendidik dan mengajar. Apa perbedaan dari keduanya? Cukup susah memang untuk membedakan keduanya, namun dari kedua aspek penting itu diperlukan adanya pengelolaan yang baik. Lantas, bagaimana pengelolaan yang dimaksud? Apakah mengelola kedua aspek tersebut mudah? Yuk, simak lebih lanjut untuk mendapatkan jawabannya!

      Mendidik garis besarnya yaitu pembentukan moral yang baik. Tentu saja guru harus mampu membentuk karakter atau moral siswanya menjadi lebih baik dari sebelumya. Tak perlu menjadi sempurna, namun secara perlahan menjadi baik.  Hal itu yang perlu digarisbawahi adalah pembentukan moral menjadi lebih baik perlu proses, oleh karena itu diperlukan guru untuk menuntun pembentukan moral baik tersebut. Contoh sederhana pembentukan moral yang baik untuk siswa yaitu melatih siswa menaati tata tertib. Melatih siswa untuk datang tepat waktu. Mungkin contoh lain yang bisa dilakukan oleh guru dalam mendidik siswa saat di dalam kelas yaitu melatih kepemimpinan siswa, contohnya yaitu melatih siswa untuk berani tampil berbicara di depan teman-temannya. Hal itu cukup sulit dilakukan oleh siswa karena ada berbagai alasan yang membuat siswa malu untuk mengemukakan pendapatnya di depan teman sejawatnya. Perilaku siswa yang seperti itu perlu diberi perhatian dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berani melakukannya. Caranya yaitu dengan memberikan semangat kepada siswa tersebut, dan menuntunnya tanpa ada rasa pemaksaan oleh guru. Unsur paksaan sebisa mungkin harus dihindari karena akan berdampak pada ketidaknyamanan siswa saat belajar dengan guru yang bersangkutan. 

    Mengajar lebih condong pada penyampaian suatu materi. Mengajar yang memiliki arti memberikan ajaran, tentu saja harus ada materi untuk diajarkan atau disampaikan. Tentu saja itu yang selalu dilakukan oleh guru. Penyampaian materi harus selalu didasari oleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, Tidak sedikit guru yang acuh terhadap kesuksesan pencapaian tujuan pembelajaran. Guru seringkali menyampaikan materi hanya dengan cara berbicara atau menggunakan metode ceramah. Hal itu tentu saja membuat siswa bosan dan tidak lain siswa tersebut akan kesulitan menerima materi. Hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran, misalnya kemampuan kompetensi. Jika yang terjadi di lapangan seperti itu, maka dapat dikatakan guru tersebut kurang afdol dalam mengajar, karena guru menyampaikan ajaran layaknya komunikasi satu arah, tanpa adanya timbal balik dari siswanya. Siswa tidak dapat mencerna dengan baik hal yang diajarkan oleh guru. 

         Terkadang tugas guru dapat dikatakan mudah, jika aspek-aspek yang harus dikuasai guru benar-benar sudah dikuasai oleh guru tersebut. Mengajar yang tidak dibarengi dengan mendidik, maka siswa akan sia-sia dengan ilmunya. Begitu pula sebaliknya, siswa juga akan merasa kurang jika guru hanya mendidik saja tanpa dibarengi mengajar. Melihat hal tersebut, tentu saja  mengajar dan mendidik harus seimbang dilakukan oleh seorang guru. Namun, pada kenyataannya, guru akan mengalami kesulitan dalam menjalani kedua aspek tersebut di dalam kelas. Bagi kalian yang belajar menjadi guru, jangan patah semangat untuk terus berlatih! Salam semangat!

Comments